Bitar, 21 Oktober 2025 – Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penerima Beasiswa KIP Kuliah Tahun 2025 sebagai wujud komitmen dalam mendukung pemerataan akses pendidikan tinggi. Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan, koordinator program studi, serta orang tua dan mahasiswa penerima KIP Kuliah, yang bersama-sama berupaya memastikan beasiswa ini benar-benar membawa manfaat bagi keberlanjutan studi mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, kampus ingin memastikan setiap penerima memahami hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari program nasional Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, yang diamanatkan melalui Permendikbud Nomor 10 Tahun 2020. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam membantu mahasiswa berprestasi agar dapat menempuh pendidikan tinggi tanpa hambatan ekonomi.
Dalam sosialisasi yang diisi dengan paparan, diskusi, dan sesi tanya jawab, dijelaskan bahwa AKN Putra Sang Fajar Blitar menerima kuota sebanyak 50 mahasiswa penerima KIP Kuliah pada tahun 2025. Mahasiswa penerima beasiswa akan mendapatkan pembiayaan pendidikan penuh serta bantuan biaya hidup bulanan sesuai ketentuan nasional. Bantuan tersebut ditransfer langsung ke rekening mahasiswa agar dapat digunakan secara mandiri untuk mendukung kebutuhan belajar.
Selain hak yang diterima, mahasiswa juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga prestasi akademik, aktif dalam kegiatan kampus, serta berperilaku sesuai nilai-nilai kejujuran dan disiplin. Beasiswa ini diharapkan menjadi dorongan moral bagi mahasiswa untuk terus berkembang dan menjadi pribadi yang mandiri, berkarakter, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis KIP Kuliah oleh Direktur disertai foto bersama. Lebih dari sekadar seremoni, momen ini menjadi pengingat bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan bahwa dukungan negara harus benar-benar sampai pada mereka yang membutuhkan.
Dengan kegiatan ini, AKN Putra Sang Fajar Blitar menegaskan perannya sebagai lembaga vokasi yang berpihak pada masyarakat — memastikan bahwa tidak ada potensi muda yang tertinggal hanya karena keterbatasan ekonomi. Melalui pendidikan, kampus bersama pemerintah dan masyarakat bergandeng tangan membangun masa depan yang lebih berdampak. [fir]