Blitar, 24 November 2025 – Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar Blitar (AKN Blitar) kembali mengajak mahasiswanya untuk melihat dunia lebih dekat—bukan lewat teori semata, tapi dari denyut budaya yang tumbuh langsung di tengah masyarakat. Melalui kegiatan Bincang Budaya dan Expo Proyek Mata Kuliah Umum (MKU) bertema “Merajut Kearifan Lokal Desa Jaranan melalui Penguatan Karakter Mahasiswa, Kolaborasi Nilai, Bahasa, dan Budaya,” kampus ini menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan membumi.
Dalam kegiatan yang berlangsung hangat ini, mahasiswa diajak mengenal lebih dalam seni tradisional Jaranan—salah satu kebudayaan yang paling hidup di Blitar. Jaranan bukan sekadar seni pertunjukan rakyat. Ia adalah cerita panjang tentang kreativitas, religiusitas, harmoni sosial, dan daya tahan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kesenian ini hadir sebagai identitas kolektif yang tumbuh dan dipelihara oleh masyarakat.
Untuk memperkaya wawasan, dua narasumber dihadirkan: Iwan Purwanto, S.Sos, Lurah Kota Blitar dan Dimaz Anggoro Putro, S.Sn, dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blitar. Keduanya mengajak mahasiswa melihat Jaranan tidak hanya sebagai tontonan, tetapi sebagai penanda sejarah, nilai kehidupan, hingga tantangan keberlanjutan budaya di era modern.
Wakil Direktur AKN Blitar, Anang Widigdyo, S.Pt., M.Pt., menegaskan bahwa tema ini dipilih karena relevansinya dengan kehidupan masyarakat sekitar. Menurutnya, mahasiswa perlu memahami budaya secara menyeluruh—tidak berhenti pada pembelajaran di kelas, tetapi juga merasakan nilai dan makna yang hidup di dalamnya.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami budaya dari sudut teori, tetapi juga merasakan langsung nilai, karakter, dan filosofi yang ada di dalamnya. Ini penting sebagai bekal mereka dalam berinteraksi di masyarakat,” ungkapnya.
Program Bincang Budaya dan Expo Proyek MKU 2025 ini turut mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Dukungan ini memperkuat implementasi pembelajaran berbasis proyek yang kini menjadi bagian dari standar pendidikan di AKN Blitar.
Melalui kegiatan ini, kampus ingin menumbuhkan kesadaran bahwa pendidikan sejati tumbuh dari kedekatan dengan kehidupan nyata masyarakat. Dengan memahami akar budaya daerah, mahasiswa diharapkan mampu menjadi generasi yang tidak tercerabut dari identitasnya—generasi yang mampu melangkah maju tanpa kehilangan pijakan. [fir]
