Blitar, Ditjen Vokasi – Bak mutiara, karya lulusan satuan pendidikan vokasi semakin muncul di permukaan. Mohamad Wahid Zaenuri, alumnus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Putra Sang Fajar Blitar, Jawa Timur sukses menjadi desainer fesyen dan juga mengembangkan sayap usahanya ke studio modelling.
Menjadi wirausaha muda memang sudah menjadi mimpi Wahid sejak lama. Ia juga merupakan lulusan SMKN 3 Blitar program keahlian Tata Busana. Setelah SMK, ia memutuskan untuk belajar di AKN Blitar program studi Penyuntingan Audio dan Video (PAV) D-2. Dengan pendidikan vokasi di SMK ia mulai tertarik dengan dunia fesyen dan di perguruan tinggi vokasi ia dapat meningkatkan keterampilan untuk mengoptimalkan usahanya.
“Awal buka bisnis fesyen itu di semester dua saat kuliah di AKN Blitar, sempat bingung tetapi saya beranikan diri,” ungkap Wahid bercerita tentang awal mulanya merintis usaha.
Tak disangka langkah tersebut membawa Wahid pada pengalaman yang luar biasa. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil. Hasil desain dan baju-bajunya pun seringkali mengikuti acara-acara fesyen di Blitar. Banyak projek model photoshoot dan fashion show yang menggunakan karyanya.
Wahid menyebutkan, “Baju karya saya pernah dipakai oleh finalis Putra Putri Batik Blitar, penyanyi dalam acara komunita pemuda Blitar, bahkan dipakai oleh suami Bupati Blitar.”
Karya fesyen ala Wahid menjadi favorit bukan tanpa alasan. Ia memadukan wastra nusantara di setiap desainnya sehingga memiliki keunikan tersendiri dan berbeda dengan fesyen lainnya. Ia juga sering kali mengeksplor gaya-gaya luar negeri, seperti Jepang dan Korea.
Ikuti Pelatihan Gernas GBBI
Langkah Wahid untuk terus belajar terwujud dengan adanya Pelatihan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2024. Pelatihan tersebut merupakan upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia melalui Pendampingan dan Pelatihan Digital Gernas BBI 2024 bagi peserta didik dan alumni satuan pendidikan vokasi.
Dengan adanya pelatihan tersebut, Wahid mendapatkan banyak pengetahuan dan meningkatkan kualitas pemasaran untuk produknya. Pelatihan Digital dengan tema “Produk Lokal Naik Kelas” telah terselenggara pada tanggal 6 s.d. 28 Mei 2024. Ia pun berhasil lolos 20 besar champion dan mengikuti pelatihan tambahan dengan tema “Skill Live Selling, Penting!” pada tanggal 8 Juli 2024.
“Tentunya pelatihan GBBI sangat membantu saya yang masih haus akan ilmu karena bisnis saya juga masih baru,” ungkap Wahid.
Selama pelatihan kurang lebih satu bulan, ia mempelajari seluk beluk tentang digital marketing sampai dengan pembuatan konten. Menurut Wahid, pelatihan itu memberikan pemahaman baru bagaimana mengelola media sosial dengan baik. Selain itu, ia juga bisa saling sharing dengan peserta lain dan terdapat fasilitator dari asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) .
Wahid menjelaskan, “Saya diberi kesempatan untuk diskusi dengan para ahli. Lalu saya juga bisa belajar membuat iklan di Instagram.”
Wahid menyadari, untuk memperkenalkan jasa desain dan produk fesyennya memerlukan pemasaran digital yang kuat. Dari belajar spending ads tersebut, ia berhasil meraih kenaikan omzet sampai dengan 169%. Yang paling membanggakan menurut Wahid, ia berhasil masuk 5 besar champion dan diundang untuk meraih penghargaan di Seremoni Harvesting GBBI/GBWI X Vokasifest 2024 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta pada Sabtu (20-07-2024).
“Ke depan, saya akan menambah produksi desain baju untuk disewa dan membuat konten kreatif di Instagram maupun Tiktok,” ujar Wahid. (Zia/Cecep)
Leave a Reply